SUTRISARI SABRINA NAINGGOLAN
BERIKAN YANG TERBAIK UTK KELUARGAMU, MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA. TETAPLAH UTK SELALU BERETIKA DENGAN TUHAN, LINGKUNGAN DAN SESAMA MAKHLUK.
Jumat, 05 November 2021
Minggu, 24 Oktober 2021
Sabtu, 23 Oktober 2021
Kamis, 21 Maret 2019
Sabtu, 11 Agustus 2018
Senin, 04 Juni 2018
Rabu, 28 Maret 2018
Selasa, 27 Maret 2018
Selasa, 25 Juni 2013
MATERI KULIAH NILAI & ETIKA LINGKUNGAN
ETIKA LINGKUNGAN
By SER, dkk
Di manapun
di bumi, kita manusia hidup, berusaha dan tinggal pada suatu ruang wilayah.
Pada ruang wilayah itu kita berinteraksi
dengan tanah, air, tumbuhan, hewan dan bahakan sesama manusia. Kita bangun rumah, tempat berusaha, kebun,
pasar, jalan, jembatan, sekolah, pabrik dan sebagainya di ruang wilayah. Tempat
kita hidup ini diistilahkan dengan lingkungan hidup. Singkatnya, lingkungan
hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia termasuk makhluk hidup dan
manusia lainnya yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling
mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Ruang wilayah yang merupakan lingkungan hidup manusia sesungguhnya merupakan bagian dari sistem ekologi atau ekosistem. Setiap ekosistem terdiri dari dua komponen yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup meliputi seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni binatang, manusia dengan segal prilakunya, tumbuhan, mikrobia dan benda hidup lainnya. Komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebagainya.
Ruang wilayah sebagai ekosistem alami
Lingkungan hidup
didefinisikan ecara mendalam dan komprehensif dalam UU No 32 tahun 2009 sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda, daya , keadaan, dan makhluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteran manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan hidup alami yang tidak
terganggu
Dalam keadaan alami,
ruang wilayah dengan segala komponen-komponennya itu ada dalam keadaan harmoni,
seimbang dan sejahtera. Lingkungan hidup selanjutnya menjagi terganggu hingga
mengalami kerusakan sebagai akibat dari faktor alami ataupun karena faktor
campur tangan manusia melalui dampak negatif kegiatan-kegiatan manusia.
Pemanfaatan ruang wilayah oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia seperti papan, pangan, sandang,
pendidikan dan sebagainya telah
menyebabkan kerusakan di darat dan di laut. Lebih ironis lagi, manusia mulai
melupakan pentingnya melakukan menata
lingkungan secara konsisten dan konsekuen apalagi merawat lingkungan hidup, akibatnya
terjadilah kerusakan ekosistem di mana-mana serta menyebabkan terjadinya kehidupan
yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.
Disadari atau tidak,
bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor,
tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi.
Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini
akan membuat lingkungan hidup semakin rusak. Manusia sebagai makhluk berakal
dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus
berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan
adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat
berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Bencana alam sebagai faktor penyebab
kerusakan lingkungan
Kerusakan lingkungan yang
dipelopori manusia bisa dimulai dari adanya penebangan secara liar di ruang
wilayah hutan lindung yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor. Kerusakan juga dapat terjadi pada pembangunan
perumahan, sekolah pasar, sekolah, kawasan industri di ruang wilayah rawa-rawa
dengan metode penimbunan dari bahan yang diambil tanpa melakukan konpensasi
ruang yang digali sebagai tempat air. Selain itu, kerusakan lingkungan juga
terjadi akibat pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan
laut akan membuat pencemaran tanah, air dan udara.
Pencemaran Tanah dan Air
Gangguan
dan kerusakan lingkungan di manapun akan
mempengaruhi kualitas udara, tanah, dan air sebagai bagian dari kesejahteraan
hidup manusia. Manusia akan menjadi terganggu kesejahteraannya karena udara
yang tercemar, tanah yang tercemar, tanah yang kualitasnya menurun akibat
terjadinya erosi tanah, air yang menurun kualitasnya. Manusia yang hidup di
lingkungan yang terganggu udara, tanah dan airnya akan terganggu kesehatannya
sehingga meningkat prevalensi penyakit-penyakit ISPA, malaria, disentri, diare,
TBC, kaki gajah, kanker, dan penyakit-penyakit yang menjangkit manusia akibat menurunnya kualitas
lingkungan mereka.
Penyakit Yang Terjadi Karena Faktor Lingkungan
Upaya untuk memicigasi
kerusakan lingkungan jauh lebih sulit dibandingkan dengan upaya pencegahan
(preventive measures) jika disadari oleh semua pihak sebagai pemangku
kepentingan terhadap lingkungan hidup yang sehat dan lestari. Kerusakan
lingkungan bisa diminimalkan manakala para pemangku kepentingan (stakeholders)
mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga lingkungan. Kesadaran itu dapat
terbentuk melalui pendidikan (edukasi). Pendidikan lingkungan hidup idealnya
dimulai dari usia dini. Yang paling penting adalah bagaimana anak-anak hingga
orang dewasa memahami nilai-nilai apa yang harus mereka fahami tentang
lingkungan hidup. Nilai-nilai di sini dapat berupa moralitas, cinta dan kasih
sayang terhadap lingkungan. Nilai-nilai dapat ditimbulkan pada manusia dengan
jalan mengenalkan nilai-nilai yang ada pada lingkungan itu sendiri.
Ekosistem itu mesti
dikenalkan nilai-nilai atau manfaatnya. Apa saja manfaat ekonomi, manfaat
sosial, manfaat ekologis, manfaat keberadaan, manfaat pilihan dan sebagainya.
Kepada anak-anak usia sekolah hingga perguruan tinggi mereka mesti diberi
pendidikan tentang bagaimana merekayasa lingkungan yang bijak atau ramah
lingkungan. Sebagai misal bagaimana membangun bangunan yang nyaman dan asri
tetapi tidak boros energi, menampung air hujan yang jatuh di atap dan halaman,
memanfaatkan sampah untuk kompos dan sebagainya.
Rumah yang memanen hujan sebagai
penerapan etika lingkungan
Sisi lain dari
pendidikan lingkungan bagi semua pemangku kepentingan terhadap lingkungan yang
sehat dan lestari adalah perlunya pemahaman dan penghayatan terhadap etika
lingkungan. Manusia perlu memahami sejumlah jenis etika yang baik dan tidak
baik terhadap lingkungan. Ada sejumlah mazhab etika lingkungan yang mesti
difahami sehingga tidak salah dalam beretika. Buku ini mencoba memaparkan
secara runut tentang pembangunan dan dampak negatifnya, pembangunan mesti
memperhatikan nilai-nilai lingkungan, pembangunan mesti memperhatikan etika
lingkungan, apa saja nilai-nilai
lingkungan, apa saja mazhab-mazhab etika lingkungan yang ada sejak dulu
sampai sekarang dan bagaimana kita mengelola lingkungan itu dengan pendekatan
etika lingkungan.
Sabtu, 22 Juni 2013
EFFECTIVE MICROORGANISME 4( EM4)
PENGERTIAN
Em 4 merupakan suatu cairan berwarna
kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang didalamnya berisi campuran
beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses
penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang
berwatak “baik “itu terdiri dari bakteri fotosintetik,bakteri asam
laktat,ragi,aktinomydetes,dan jamur peragian.
Microorganisme menguntungkan
tersebut (EM 4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh
seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas
Ryukyu Jepang. Dengan demikian, EM4 bukan merupakan bahan kimia yang
berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya.
EM merupakan campuran dari
mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies
dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH
3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam
tanah memberikan multiple effect yang secara dramatis meningkatkan mikro
flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat
diserap langsung oleh akar tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri
fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur
fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan
asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya
dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi
untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik,
lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat
yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino
yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat antibiotik,
menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk
mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi
mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti
mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan
menghilangkan pakan.
FUNGSI
Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri
pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah lactobonillus sehingga mampu
memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun
mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat
kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat
nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfungsi antioksidan, menekan
bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan
cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian,
meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi
molaritas Benur.
JENIS-JENIS EM
1. EM1 yang
berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes.
Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah.
2. EM2 terdiri
dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu.Berbentuk kultur
dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan
patogen.
3. EM3 terdiri
dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi
membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik
sehingga secara langsung dapat diserap tanaman.
4.
EM4 terdiri
dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa
menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan
enzim.
5.
EM5 berupa
pestisida organik.
APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PERTANIAN?
Manfaat :
Memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi
tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan
mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).
Menyediakan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman.
Meningkatkan keragaman
mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Tanaman :
Padi, Palawija,
Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya.
Dosis dan Perlakuan :
Sebagai pupuk dasar,
gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4
sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali,
disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman.
APA SAJA APLIKASI EM-4 DI BIDANG PETERNAKAN?
Manfaat :
- Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
- Mengurangi stres pada ternak
- Menyehatkan ternak
- Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
- Meningkatkan nafsu makan ternak
- Menekan penyakit pada ternak
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum
setiap hari. Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke
dalam pakan ternak. Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan
EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam
tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk
menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1
liter air.
APA SAJA APLIKASI EM-4
DI BIDANG PERIKANAN?
Manfaat :
Manfaat :
- Memperbaiki mutu air tambak.
- Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
- Menekan serangan mikroorganisme patogen.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
- Menekan hama dan penyakit
Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha,
selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2
minggu. Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar.
Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada
kondisi air tambak.
CARA PEMBIAKAN BAKTERI EM-4
Bagi kita-kita mahasiswa yang ingin menghemat biaya untuk pembelian
EM4, anda bisa mengembangbiakan bakteri tersebut sendiri di rumah, sehingga
bila kebutuhan akan pupuk organik cukup banyak dikarenakan luas lahan yang
besar maka akan segera terpenuhi tanpa biaya tambahan.
Sebenarnya cara
pengembangbiakan bakteri ini cukup banyak antara lain :
Sebelum ke tahap lebih
lanjut silahkan kita sediakan bahan untuk prakteknya diantaranya :
1 liter bakteri yang
akan diperbanyak
Siapkan sedikitnya 3
kg bekatul (jangan sampai kurang)
Siapkan ¼ kg gula
merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu aja
Siapkan ¼ kg terasi
Siapkan 5 liter air
Setelah semua bahan diatas tersedia, kini kita harus menyiapkan bahan untuk
media pembiakan, diantaranya :
Ember plastik
Pengaduk atau centong
Panci untuk pemasak
air
Botol plastik atau
kaca penyimpan
Siapkan Saringan dari
kain atau kawat kasa
Bila bahan sudah semua
terkumpul kini waktunya kita membuat adonan, kita bisa memulai dengan poin-
poin sebagai berikut :
Air yang 5 liter tadi
dimasak sampai benar-benar mendidih.
Setelah air mendidih kita bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata.
Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan.
Bila sudah benar-benar dingin Mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam.
Setelah air mendidih kita bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata.
Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan.
Bila sudah benar-benar dingin Mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam.
Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan diaduk rutin setiap hari sekitar 10 menit.
Bila sudah jadi yaitu sekitar 3-4 hari bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan tadi, usahakan jangan ditutup terlalu rapat, atau biarkan saja botol terbuka, ini dimaksudkan agar bakteri tetap mendapatkan oksigen yang baik.
Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat
kompos atau pupuk cair maupun pupuk hijau.Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk
membiakkan tahap selanjutnya, kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter
lalu menambahkan air matang dingin dan gula.
APA SAJA KEGUNAAN LAIN
EM4?
Selain untuk pembuatan bokashi, EM4 dapat juga digunakan sebagai pestisida organic seperti EM5, super EM5, EMRAS dan pestisida alami dari ekstrak tanaman. EM5 digunakan sebagai pestisida untuk penanggulangan hama dan penyakit tahap awal. Sedangkan Super EM5 digunakan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tahap kronis.
Selain untuk pembuatan bokashi, EM4 dapat juga digunakan sebagai pestisida organic seperti EM5, super EM5, EMRAS dan pestisida alami dari ekstrak tanaman. EM5 digunakan sebagai pestisida untuk penanggulangan hama dan penyakit tahap awal. Sedangkan Super EM5 digunakan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tahap kronis.
EM5 DAN SUPER EM5
Bahan yang digunakan :
Molases/gula, cuka
makan/cuka aren 5%, alcohol 40% masing-masing sebanyak 100 ml. EM4 100 ml dan
air sebanyak 1 liter. (Khusus untuk pembuatan super EM5 tidak digunakan air).
Cara pembuatan :
Semua bahan dimasukkan
ke dalam botol/jerigen. Selama 15 hari selanjutnya wadah dikocok pada pagi dan
sore harinya. Unttuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi,
tutup botol dibuka sebentar. Kegiatan pengocokan dihentikan pada hari ke 15
setelah tidak ada lagi gas yang terbentuk. Selanjutnya dibiarkan selama tujuh
hari. Selanjutnya EM5 dapat digunakan.
Dosis pemakaian :
EM5: 10-50 ml (2-10
sdm)/l air + 10-50 ml molasses.
Super EM5: 5 ml (1
sdm)/l air + 5 ml molasses.
Waktu pengaplikasian :
Waktu pengaplikasian
EM5 dan super EM5 sebaiknya dilakukan pada sore hari. EM5 dan super EM5
digunakan paling lama tiga bulan.
EMRAS (EM4 dengan air beras)
Bahan yang digunakan :
Bahan yang digunakan
terdiri dari air beras sebanyak 1 l, molasses\gula sebanyak 10 ml dan EM4
sebanyak 10 ml (2 sdm).
Cara pembuatan dan aplikasi :
Bahan-bahan tersebut
di atas dicampurkan semuanya dan selanjutnya dibiarkan selama dua hari. Setelah
itu EMRAS dapat diaplikasikan. Namun EMRAS harus sudah habis diaplikasikan pada
hari ketiga (satu hari setelah proses pembuatan selesai). Selain sebagai
pestisida, EMRAS dapat juga digunakan sebagai pupuk.
Dosis pemakaian :
Dosis yang digunakan
adalah 5 ml/l air.
PESTISIDA ALAMI DARI EKSTRAK TANAMAN
Bahan yang digunakan :
Daun
legum/kacang-kacangan (kacang babi), terutama yang masih muda.
EM4 sebanyak 20 ml/l air.
EM4 sebanyak 20 ml/l air.
Cara pembuatan :
Daun-daunan dicincang
dan selanjutnya diberi larutan EM4. Bahan selanjutnya direndam selama 3-5 hari.
Selama direndam bahan ditutupi dengan plastik hitam. Setelah lima hari larutan
dapat digunakan sebagai pestisida.
Bahan – Bahan :
- 1 kg gula pasir
- 1/4 kg terasi
- 1 1/2 kg dedak
- 15 butir ragi tape
- 5 ltr air biasa
Cara Pembuatan :
1. Air direbus sampai mendidih
2. Setelah air mendidih, masukkan 1/4 kg terasi, kemudian 1 1/2 kg dedak, dan 1 kg gula pasir.
Kemudian aduk sampai rata.
Kemudian aduk sampai rata.
3. Sambil menunggu larutan tersebut dingin selama kurang lebih 3 - 4 jam, haluskan 15 butir ragi tape.
4. Kemudian masukkan ragi tape yang sudah
di tumbuk halus tersebut ke dalam larutan.
5. Kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam ember tertutup rapat dan simpan di tempat lembab selama
15 hari.
15 hari.
6. Setelah 15 hari, ember tersebut dibuka, kemudian saringlah larutan tersebut.
7. Siapkan botol dan label EM4 untuk larutan tersebut.
Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan
hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai
pupuk kompos.
MURAH dan EFISIEN : bahannya mudah untuk didapatkan. Semoga bermanfaat untuk lingkungan di sekotar kita. Sudah saatnya untuk kembali berbuat kebaikan untuk lingkungan yang ada di sekitar kita.. Terimakasih untuk Prof.Supli Rahim untuk ilmu EM4 yang sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya warga Palembang.
Referensi : http://suplirahim1960.blogspot.com/2013/05/membuat-em4-plus-labelnya.html
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Let's See My Answer !! Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? Rincikan ekosistem apa saja yang ada di bumi ini d...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alam yang indah dan lestari adalah suatu dambaan umat manusia. Alam yang indah da...