CUCI TANGAN PAKAI SABUN
A.
Pendahuluan
Saat
ini, upaya mewujudkan generasi Indonesia yang lebih
sehat masih membutuhkan perhatian semua pihak. Salah satu indikator yang lazim
digunakan untuk melihat derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian
Balita (Akaba) atau Infant Mortality Rate (IMR). Berdasarkan Profil
Kesehatan Indonesia 2008, Akaba berjumlah 31,04/1000 kelahiran hidup. Artinya,
terdapat 31,04 bayi meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran. Angka tersebut
masih lebih tinggi dibanding Malaysia dan Singapura yang masing-masing sebesar
16,39/1000 dan 2,3/1000 kelahiran hidup.
Padahal, sesuai dengan target Millenium
Development Goals (MDGs) poin 4, yaitu pada 2015 Indonesia harus mampu
menurunkan angka kematian bayi hingga 17/1000 kelahiran hidup. Data tersebut
menggambarkan bahwa upaya untuk mewujudkan dan menjaga anak Indonesia sehat
masih menjadi tantangan besar semua pihak. Selain itu, ada beberapa
penyakit yang masih sering menjangkiti anak, bahkan menimbulkan kematian,
misalnya diare. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare membunuh 1,5
juta anak di dunia setiap tahun. Sementara angka kejadian diare di sebagian
besar wilayah Indonesia hingga saat ini masih tinggi.
Di Indonesia, menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2007, diare menjadi penyebab kematian 31,4 persen bayi
berusia 29 hari hingga 11 bulan. Sekitar 162 ribu balita meninggal akibat diare
setiap tahun atau sekitar 460 balita per hari. Dari hasil Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia, diare merupakan penyebab kematian
nomor dua pada Balita dan nomor tiga bagi bayi serta nomor lima bagi semua
umur. Setiap anak di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,6 - 2 kali
per tahun.
Selain diare, penyakit yang membahayakan
karena perilaku yang tidak bersih dan sehat adalah cacingan. Guru Besar Bidang
Ilmu Parasitologi Klinik Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Prof. DR.
Teguh Wahju Sardjono menyatakan sekitar 60 persen dari 220 juta penduduk
Indonesia cacingan, dengan kerugian lebih dari Rp 500 miliar atau setara dengan
20 juta liter darah per tahun. Kerugian akibat penyakit cacingan di nya kurang
gizi dan hilangnya produktivitas.
Upaya menjaga kelangsungan hidup anak
Indonesia, termasuk mencegah diare, cacingan dan penyakit lainnya, harus
difokuskan pada upaya preventif (pencegahan). Tindakan pencegahan ini dapat
dilakukan dengan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di setiap
keluarga, yang merupakan cara termudah dan murah. PHBS seperti cuci tangan
pakai sabun (CTPS) secara medis telah terbukti efektif mencegah dan membentengi
tubuh dari beragam penyakit seperti diare, cacingan, inpeksi saluran pernapasan
atas (ISPA), sampai flu burung dan flu babi (swine flu). Berdasarkan kajian WHO,
cuci tangan memakai sabun dapat mengurangi kejadian penyakit tersebut hingga 47
persen.
Tangan kita merupakan pusat kuman penyakit,
mulai saat bersalaman, memegang pintu kamar kecil, menyentuh benda yang
mengandung kuman, sehabis buang air kecil (BAK) atau buang air besar
(BAB) serta menyentuh segala sesuatu yang banyak disentuh banyak orang seperti
memegang uang, dll. Tangan yang kelihatan bersih belum cukup untuk
mencegah dari penyakit infeksi. Apalagi tangan yang bersentuhan langsung dengan
kotoran manusia dan
binatang, cairan tubuh seperti ingus, makanan atau minuman yang terkontaminasi saat tidak
dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit kepada orang
lain. Oleh karena itu betapa pentingnya untuk membebaskan tangan kita dari
berbagai jenis kuman penyakit tersebut dengan mencuci tangan. Mencuci tangan tidak
cukup dengan air, harus menggunakan
sabun karena sabun mengandung zat yang bisa membunuh kuman. Menggunakan sabun
selain membunuh kuman, juga menghilangkan bau yang tidak sedap dan meninggalkan
bau yang sedap/wangi.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Cochrane
Library Journal Oktober 2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan
sabun adalah cara yang sederhana dan efektif untuk mencegah virus ISPA, mulai
dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan. Penelitian
di Karachi,
Pakistan
menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya dengan melakukan
kampanye mencuci tangan dengan sabun secara benar. Sebuah penelitian lain
menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare
hingga 47%. PBB telah menetapkan
tanggal 15
Oktober sebagai Hari Mencuci Tangan dengan Sabun
Sedunia. Ada 20 negara di dunia yang akan berpartisipasi aktif dalam hal
ini, salah satu di antaranya adalah Indonesia.
Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah
dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) dan flu burung/H1N1. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2007 menemukan jenis-jenis penyakit ini paling banyak menyerang
anak-anak. Hasil penelitian ini kemudian oleh
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2008 menyerukan
perlunya peningkatan praktik Higien dan Sanitasi di seluruh dunia, selanjutnya
tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai "Hari Cuci Tangan Pakai Sabun"
(HCTPS) sedunia.
Kegiatan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dipandang penting untuk dijadikan sebagai suatu
gerakan bersama yang sangat mudah menuju hidup sehat. Kegiatan ini dapat dilakukan
dan digerakkan baik oleh institusi atau lembaga pemerintah maupun swasta, dalam
maupun luar negeri, dengan merujuk kepada Surat Edaran Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.PL/E/Menkes/1374/IX/2010.
Setiap orang diharuskan untuk selalu
mencuci tangan pakai sabun pada saat : (1) setelah buang air besar(BAB); (2) setelah mencebok anak; (3) setelah memegang hewan/ternak; (4) sebelum menyiapkan makanan, (5) sebelum makan. Cuci tangan harus pakai sabun agar kuman yang ada di tangan dapat mati.
Selain itu, paling penting juga adalah mencuci tangan menggunakan air yang
mengalir.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat 22 ilir tentang cuci tangan pakai sabun.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan :
a. Masyarakat 22 Ilir mengetahui tentang pengertian mencuci tangan
b. Masyarakat 22 Ilir mengetahui tentang tujuan dan manfaat mencuci tangan
c. Masyarakat 22 Ilir mengetahui tentang mengapa
harus mencuci tangan
d. Masyarakat 22 Ilir mengetahui tentang kapan
sebaiknya seseorang harus mencuci tangan
e. Masyarakat 22 Ilir mengetahui tentang
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan
f. Masyarakat 22 Ilir mengetahui tentang langkah
mencuci tangan yang benar
C.
Metode
Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab
D. Materi
Terlampir
E. Pengorganisasian
1.
Penanggung Jawab : Sutrisari
Sabrina Nainggolan
2.
Moderator :
Ekoan Zuriyono
3. Penyuluh :
Sutrisari Sabrina Nainggolan & Romli Yadi
4.
Observer : Yuvina
5.
Fasilatator : Ekoan Zuriyono & Alkhusari
F. Waktu Dan Tempat
1. Waktu : Sabtu, 6 April 2013, pukul 10.00 s.d selesai
2. Tempat pelaksanaan : Musholah Warga 22 Ilir
G. Peserta
Warga masyarakat 22 ilir
H. Penutup
Demikian proposal
kegiatan ini kami buat, mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar
dan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan warga masyarakat.
Palembang, April 2013
Mengetahui
Penanggung Jawab Kelompok
Penanggung Jawab Kelompok
Sutrisari Sabrina Nainggolan
Lampiran
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
A. Pengertian
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
sabun dan air. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun sehingga menjadi
bersih dan dapat memutuskan mata rantai kuman penyakit.
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas di bawah aliran
air (Larsan, 1995).
Menurut Kamaruddin (2009) tangan merupakan bagian tubuh yang lemba
yang paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan
menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci
tangan dengan memakai sabun.
Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005).
Mencuci tangan adalah dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan
bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza.
Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih
banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat
yang penting (Umar, 2009).
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun, jangan meletakkan sabun di
tempat yang kotor, dan bilas kembali sabun setelah digunakan untuk menghindari
kontaminasi (karena saat mencuci tangan, sabun jadi kotor). Gosok sela-sela
jari, bersihkan kuku, telapak tangan sampai pergelangan dengan cermat (AMI,
2005).
Mencuci tangan saja adalah salah satu tindakan
pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke 19.
Perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam
angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya
(maju) pada akhir abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi dan
pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih
dalam jumlah yang mencukupi.
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini
terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci
tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus
mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan
sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat
tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Didalam lemak dan kotoran
yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi
harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun dan dalam beberapa kasus, tangan
yang menjadi wangilah yang membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik
untuk dilakukan.
Idealnya mencuci tangan sebaiknya menggunakan air bersih, air
mengalir dan sabun. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau dan tidak
berwarna. Sedangkan sabun dapat membantu proses pelepasan kotoran dan kuman
yang menempel di permukaan luar kulit tangan dan kuku secara kimiawi.
Dengan menggunakan air yang mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh terbawa
air.
B. Tujuan
dan Manfaat Mencuci Tangan
Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan tidak usah diragukan lagi. Mencuci tangan
dapat membasmi kuman penyebab penyakit sehingga mencegah penularan
penyakit infeksi. Karena penularan penyakit dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi
tidak mencuci tangan dengan benar kemudian ia langsung menyentuh atau mengolah
makanan dan makanan tersebut di konsumsi orang.
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh. Dimana tindakan ini bertujuan supaya tangan bersih, membebaskan tangan dari
kuman dan mikroorganisme, dan menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh. Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan
lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar.
C. Mengapa
Harus Cuci Tangan?
Seseorang penderita
flu menutup hidungnya dengan tangan saat bersin, kemudian memagang pegangan di
bus, saat Anda memegang pegangan tersebut, bakteri flu dapat segera berpindah
ke tangan Anda dan apabila Anda memegang hidung atau mulut, kuman tersebut
dapat masuk ke dalam tubuh kita. Itulah gambaran betapa mudahnya kuman penyakit
berpindah dari satu orang ke orang lain. Penyakit seperti diare, cacingan,
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), TBC bahkan penyakit yang mematikan
seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1) dapat dicegah dengan
mencuci tangan secara benar. Sayangnya, banyak orang yang meremahkan kebiasaan
sehat ini dan mengganggapnya tidak penting. Padahal dengan membiasakan mencuci
tangan dengan baik, hidup Anda dan keluarga dapat lebih sehat.
D. Kapan Sebaiknya Seseorang Harus Mencuci Tangan?
Biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan
kamar kecil, setelah buang air kecil dan atau buang air besar, setelah membuang
ingus, batuk, bersin, setelah mengganti popok, setelah menyentuh sampah,
sebelum dan setelah mengobati luka, setelah memegang hewan atau kotoran hewan,
sebelum memasukkan atau melepas lensa kontak, setelah bermain, sebelum memegang
bayi, setelah
menyentuh orang sakit atau terluka serta sebelum meyiapkan makanan.
E. Penyakit-Penyakit
Yang Dapat Dicegah Dengan Mencuci Tangan
1.
Diare
Sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan
dengan sabun dapat menurunkan angka penderita diare hingga separuhnya. Tingkat
kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita diare
adalah 44%.
2.
ISPA
Bukti-bukti telah ditemukan bahwa dengan mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, buang air besar, buang air kecil dapat
mengurangi tingkat infeksi hingga 25 %. Penelitian di Pakistan menemukan
bahwa mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang
berkaitan dengan pneumonia (radang paru-paru)
pada anak-anak balita hingga lebih dari 50 %.
3.
Infeksi Cacing, Infeksi Mata dan Penyakit Kulit
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan sabun dalam
mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan
khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.
4.
Flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease (HFMD), penyakit ditularkan melalui makanan
atau minuman yang terkontaminasi virus ini saat tidak mencuci tangan dengan
benar.
5.
Hepatitis A, penularan terjadi
ketika seseorang yang terinfeksi virus ini tidak mencuci tangan dengan benar
setelah menggunakan kamar mandi kemudian ia mengolah makanan yang dikonsumsi
oleh orang lain.
6.
Shigellosis, penyakit ini mudah
menyebar dari satu orang ke orang lain dengan memakan makanan yang
terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangan
dengan benar setelah dari kamar mandi.
7.
Giardiasis, penyakit mudah
menyebar melalui kontak tangan yang tidak dicuci dengan benar setelah buang air
besar.
F. Langkah-Langkah Dalam
Mencuci Tangan
Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar
dan sehat adalah :
DAFTAR PUSTAKA
A.Poter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :
Elsevier Science. Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2007.
Hediyani, Novie. 2001. Manfaat Mencuci Tangan Bagi Kesehatan. http://www.dokterku-online.com/index.php/article/88-manfaat-mencuci-tangan-bagi-kesehatan
Wahyuningsih,
Merry. 2010. Akibat Tak Cuci Tangan Setelah Pipis dan BAB. http://health.detik.com/read/2010/07/22/134824/1404538/766/akibat-tak-cuci-tangan-setelah-pipis-dan-bab
Wikipedia,
Ensiklopedia. 2012. Mencuci Tangan dengan Sabun. http://id.wikipedia.org/wiki/Mencuci_tangan_dengan_sabun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar