Rabu, 03 April 2013

JAWABAN SOAL ETIKA & NILAI LINGKUNGAN

http://bugiskha.files.wordpress.com/2012/05/new-picture-3g.jpg?w=545
 Let's See My Answer !!
  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? Rincikan ekosistem apa saja yang ada di bumi ini dan sekitar Anda, lengkapi dengan gambar!
    Jawaban :
    Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat  yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya asrus materi dan energi yang terkendalikan oleh arus informasi  antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen itu mempunyai fungsi atau relung. Selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itu pun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbangan itu tidaklah bersifat statis, melainkan dinamis. Artinya, ia selalu berubah-ubah dan perubahan itu bisa terjadi secara alamiah ataupun karena perbuatan manusia. Secara sederhana, ekosistem bisa diartikan sebagai tempat tinggal makhluk hidup.Ekosistem berhubungan erat dengan populasi, serta spesies yang saling berhubungan didalamnya. Ekosistem  merupakan seubuah sistem ekologi yang terbentuk sebagai akibat dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (biotik) dengan makhluk tidak hidup (abiotik).  
    Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A. G. Tansley pada tahun 1935. Beberapa penulis lain telah menggunakan istilah berbeda, tetapi maksudnya sama dengan ekosistem, misalnya :  
    • Tahun 1877 seorang ahli ekologi bangsa Jerman bernama Karl Mobius telah menulis tentang komunitas organisme dalam batu karang, dan menggunakan istilah yang mempunyai makna yang sama dengan ekosistem yaitu biocoenosis (biokoenosis).  
    • Tahun 1887 seorang ahli ekologi berkebangsaan Amerika bernama S. A. Forbes telah menulis karangan kuno tentang danau, dan menggunakan istilah yang mempunyai makna sama dengan ekosistem, yaitu microcosm (mikrokosm).  
    • Tahun 1930, Friederichs menggunakan istilah holocoen (holokoen).  
    • Tahun 1939, Thienemann menggunakan istilah biosystem (biosistem).  
    • Tahun 1944, Vernadsky menggunakan istilah bioenertbody.  
    Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekosistem :  
    • Menurut Hartono, ekosistem adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya dimana manusia merupakan bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya.  
    • Menurut Tim Matrix Media Literata, ekosistem adalah hubungan antara seluruh makhluk hidup dengan benda tak hidup di sutu daerah tertentu.  
    • Menurut Gunawan Susilowarno, ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem adalah suatu bentuk komunitas dalam suatu areal tertentu, dapat berupa daratan maupun air. 
    • Menurut UU NO. 23 TAHUN 1997, ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.  
    • Menurut Aip Saripudin, ekosistem adalah tempat terjadinya hubungan timbal balik antara komunitas dengan lingkungannya.  
    • Menurut Mokhamad Isma’il, ekosistem adalah pola hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan lingkungan keberadaanya.  
    • Menurut Sri Haryati, dkk, ekosistem adalah kesatuan lingkungan hidup yang tercipta karena adanya interaksi antara unsur biotik dan unsur abiotiknya.  
    • Menurut Yuliand Setyaningtyas, ekosistem adalah tempat berlangsungnya hubungan ketergantungan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain dalam sautu tempat.  
    • Menurut Yohanes Surya, ekosistem adalah tempat di mana makhluk hidup bersimbiosis dengan lingkungannya.  
    • Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH), ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh meneluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Unsur-Unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.    
    JADI :

    • Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.  
    • Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (abiotik dan biotik) dan di antara keduanya saling mempengaruhi. 
    • Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi.

  2. Apa yang dimaksud dengan nilai lingkungan? Lengkapi dengan bagaimana mengkuantifikasi nilai lingkungan?
    Jawaban : 
    Nilai dalam bahasa Inggris adalah value. Nilai masuk dalam bidang kajian filsafat, yaitu filsafat nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukan kata benda yang abstrak, yang artinya worlh (keberhargaan) atau goodness (kebaikan).

    Nilai sendiri memiliki banyak arti bagi beberapa tokoh. Diantaranya adalah sebagaimana uraian berikut ini:
    • Menurut Ralp Perry: “Value as any object of any interest”. Maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu objek dari suatu minat individu. 
    • John Dewey menyatakan: “…..value is any object of social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu bernilai apabila disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial). Dalam hal ini Dewey mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar manusia, termasuk negara). 
    • Kupperman mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang memperngaruhi manusia dalam menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif. 
    • Gordon Allport mendefinisikan nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya. 
    • Mulyana mengatakan bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. 
    • Menurut Purwodarminto, nilai dapat diartikan dalam 5 hal. Lima hal itu adalah: harga dalam taksiran, harga sesuatu, angka kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat yang penting.
    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang penting, baik dan berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan. Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius, politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.
    Adapun lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.  
    Nilai lingkungan artinya ada kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan untuk beribadah pada Sang Pencipta.
    Artinya juga nilai lingkungan harus mencakup kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dan amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong dan kerjasama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.

    Kemudian bagaimana cara kita mengkuantifikasi nilai lingkungan?
    Kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, semua. Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang. Setiap kebaikan yang kita lakukan untuk lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dimasa depan, sekecil apapun itu, misalnya dengan membiasakan diri dan keluarga untuk membuang sampah pada tempatnya. Dan syukurnya ini sudah aku lakukan sejak dini pada anak-anakku. Mereka bahkan akan berseru geram bila ada seseorang yang melempar kantung makanan lewat kaca mobil seenaknya.  
    "Berikan contoh beretika yang baik buat anak cucu kita, baik itu beretika terhadap Tuhan, lingkungan, dan sesama makhluk !!!" 

  3. Jelaskan jenis-jenis etika lingkungan yang Anda ketahui. Jelaskan bagaimana strategi penerapan etika lingkungan itu!
    Jawaban :

    Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Etika lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
    • Etika Ekologi Dangkal
      Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

      Secara umum,
      etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
      1. Manusia terpisah dari alam.
      2. Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia. 
      3. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya. 
      4. Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk kepentingan manusia. 
      5. Norma utama adalah untung rugi.  
      6. Mengutamakan rencana jangka pendek.  
      7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin.   
      8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
    • Etika Ekologi Dalam
      Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.

      Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :

      1. Manusia adalah bagian dari alam.
      2. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. 
      3. Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.   
      4. Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk. 
      5. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.  
      6. Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati. 
      7. Menghargai dan memelihara tata alam. 
      8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem. 
      9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara. 
      Berikut adalah jenis-jenis etika ekologi mendalam :

      1. Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
      2. Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang) dengan tokoh  Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai salah satu standar moral.
      3. Etika Biosentrisme. Etika ini  menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan, melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
      4. Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur  yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
      Demikian pembagian etika lingkungan, Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
      Strategi Penerapan Etika Lingkungan
      Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan. Karena lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini. Prinsip-prinsip lingkungan adalah: sikap hormat terhadap alam, tanggung jawab, solidaritas, kasih saying dan kepedulian, tidak merugikan alam secara tidak perlu, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi, dan integritas moral. 
      1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature), merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
      2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature). Manusia mempunyai tanggung jawab terhadap alam semesta (isi, kesatuan, keberadaan dan kelestariannya).
      3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu dari alam semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
      4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature). Manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
  4. Jelaskan mengapa menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di satu disisi dan mengekpresikan etika kita terhadap lingkungan. Lengkapi dengan argumen ilmiahnya.
    Jawaban :
    E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. 
    E-Government perlu dilaksanakan untuk dapat mengefisiensikan peningkatan pelayanan publik karena secara tradisional  biasanya interaksi antara seorang warga negara atau institusi sosial dengan badan pemerintah selalu berlangsung  di kantor-kantor pemerintahan. Namun seiring dengan pemunculan teknologi informasi dan komunikasi, semakin memungkinkan untuk mendekatkan pusat-pusat layanan pemerintah kepada setiap klien. Sebagai contoh; jika ada pusat layanan yang tak terlayani oleh badan pemerintah, maka ada kios-kios yang didekatkan  kepada para klien atau dengan penggunaan komputer di rumah atau di kantor-kantor. E-gov memberikan peluang  baru untuk meningkatkan kualitas pemerintahan, dengan cara ditingkatkannya efisiensi, layanan-layanan baru,  peningkatan partisipasi warga dan adanya suatu peningkatan terhadap global information infrastruktur. Melalui e-Government, pelayanan pemerintah akan berlangsung secara transparan, dapat dilacak prosesnya, sehingga dapat dianggap akuntabel. Unsur penyimpangan dapat dihindarkan dan pelayanan dapat diberikan secara efektif dan efisien. Contohnya koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, contoh nya pada departemen kesehatan ini adalah ketika sebuah komunitas ingin mendirikan sekolah kesehatan mereka bisa melihat prosedure pada website ini dengan aturan yang sudah di tuliskan pada website. Penggunaan e-Government juga sejalan dengan kebijakan otonomi daerah, dengan harapan agar penyampaian layanan pemerintah kepada masyarakat dapat berlangsung secara lebih efisien dan efektif. Efisiensi dan efektifitas di sini dapat diperoleh karena otonomi daerah lebih menekankan pada kedekatan pemerintah untuk memberikan layanan publik kepada masyarakat.efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daearah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada Pemerintah Daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan pemerintahan daerah sistem penyelenggaraan pemerintahan negara.

  5. Mengapa jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan atau tidak?
    Jawaban :
    https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_O9Jm8-x1KWH29Ctl42oNYrpi1wisZllrBTHsLHEx6HwQljfYOhCs3VWGe8RoXiLlgx3uTfKD2nVdijqypk_Zm3QKovNc4hvD5BJT14fzmsCZ_CVWFfdT9cwQslZK3TIuOotO-6WG9tjx/s640/ecological-footprint-illustration.jpg
    Setiap makhluk, manusia, binatang atau tumbuhan, merindukan kehidupan. Akan tetapi, tidak ada makhluk yang mampu memuaskan nafsu kehidupannya tanpa membatasi kualitas kehidupan makhluk yang lain. Hal ini berlaku terutama bagi manusia dengan nafsu atas kesejahteraan sosial, kenikmatan, dan keuntungan material yang tidak dapat terpenuhi. Dalam hal ini diadakan dua percobaan untuk menyeimbangkan ketidakseimbangan tersebut, yaitu kode etik lingkungan dan jejak ekologis (ecological footprint).Ecological Footprint (Jejak Ekologis) adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumber daya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar. Jejak ekologi pada asasnya ialah kemampuan sumber tanah dan air menyediakan sumber yang diperlukan oleh manusia (makanan, minuman, tempat tinggal dan lain-lain) serta kemampuan untuk bumi untuk menyerap semua bahan buangan manusia sesudah mereka menggunakannya. Dengan kata lain sumber yang digunakan oleh manusia dibandingkan dengan kemampuan bumi untuk menghasilkan semua bahan yang sudah digunakan. Konsep ini pada awalnya dibangunkan oleh Profesor Willian Rees dari Universiti British Colombia pada tahun 1992. Sebuah pendekatan yang baru-baru ini populer dengan Ecological Footprint menjadi alat ukur yang mengkaji tingkat konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Konsep "Jejak Ekologis" (Ecological Footprint) diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh William Rees dan Mathis Wackernagel  (Wackernagel and Rees, 1996).Setiap kita memainkan satu pernan dalam memastikan kesehatan masa depan dan kesejahteraan bagi semua orang, hewan, tumbuh-tumbuhan dan ekosistemdi planet ini. Kami memiliki tanggung jawab bersama dalam hal ini. Dan CI ingin membantu Anda memainkan peranan Anda.
    Pilihan yang bertanggung jawab dapat membantu kita menghemat energi, melindungi habitat dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat di seluruh dunia. Dengan mendukung Conservation International, Anda telah mengambil langkah pertama. Untuk terlibat sekarang, kenali lebih banyak cara kami.
    Hidup hijau bukanlah soal manusia. Ia adalah juga soal tanaman, binatang, dan tempat mereka hidup. Hidup secara hijau berarti memikirkan tentang perubahan iklim dan pemakaian energi, juga memikirkan tentang keanekaragaman hayati dan makhluk hidup yang menyandarkan penghidupannya pada alam.
    Setiap pilihan yang kita buat, berkontribusi pada kesehatan planet ini untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk. Bahkan mengurangi sedikit konsumsi produk alami dapat membuat perbedaan antara apa yang hilang dan apa yang disimpan. Sikap hidup hijau berarti mengetahui, menjalankan, dan berbagi. Untuk membuat pilihan yang bertanggung jawab, kita harus mengetahui dampaknya. Kemudian kita dapat mulai membuat perubahan positif dalam sikap hidup kita. Seiring dengan manfaat dari keputusan kita itu, ceritatakanlah manfaat itu kepada teman dan kerabat. Sikap hidup hijau bisa menjadi pilihan sesorang, namun bisa juga menjadi tujuan suatu masyarakat.
  6. Sudahkah anda membuat dan mengelola dengan baik? Nilai Anda juga ditentukan dengan pengelolaan blogspot anda!
    Jawaban : 

    Terima kasih saya sampaikan kepada Prof. Supli yang telah mengenalkan saya dan juga saudara-saudari yang lain mengenai blogspot. Cita-cita saya pun tercapai. Sudah dari dulu saya bercita-cita punya blogspot seperti ini, hanya saja saya waktu itu kurang ahli dalam menggunakannya, masih bingung. Dengan belajar, saya yakin pasti bisa. Saya akuin masih banyak kekurangan saya dalam mengolah blogspot ini. Saya berharap dengan adanya blog ini, saya dapat berbagi ilmu baik publik health maupun nursing care. Saya mohon kritik dan saran dari teman-teman dan juga kepada Prof. Supli selaku dosen yang saya hormati.


    TERIMA KASIH